Minggu, 21 Desember 2014

ETIKA BISNIS

ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti adat kebiasaan yang berhubungan dengan tingkah laku manusia dan prinsip-prinsip tentang tindakan moral yang benar. Moral berhubungan dengan tindakan manusia yang sesuai dengan ukuran/standar yang diterima oleh umum. Etika merupakan standar tingkah laku yang memimpin individu dalam membuat keputusan, apay yang akan diperbuat, dikatakan, dan sebagainya. Etika berhubungan dengan yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan.

ETIKA BISNIS

menurut Boone and Curtz (2002:44), etika bisnis adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral yang mengontrol tindakan serta keputusan pelaku bisnis.

MENGAPA DIPERLUKAN ETIKA BISNIS ?

Diagram fleksibilitas etika bisnis

TANGGUNG SOSIAL

  • Merujuk pada filosofi, kebijakan, prosedur, dan tindakan yang diarahkan pada perbaikan kesejahteraan masyarakat.
  • Bisnis memiliki tanggung jawa yang besar kepada pelanggan, karyawan, investor, dan masyarakat secara keseluruhan
KEKUATAN YANG MEMBENTUK ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB BISNIS


Diagram hubungan kekuatan pembentuk etika dan tanggung jawab bisnis


DILEMA ETIKA BISNIS
  1. Konflik kepentingan. Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh kepentingan/keuntungan pribadi (kasus suap pada beberapa skandal kredit macet).
  2. Kejujuran dan integritas. Mengemukakan fakta yang sebenarnya dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika di dalam semua keputusan bisnis.
  3. Loyalitas vs. kebenaran. Pelaku bisnis mengharapkan para karyawannya untuk loyal sekaligus "benar".
  4. Whistleblowing. Pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah maupun media atas praktek-praktek yang sifatnya melanggar etika, ilegal, atau amoral di dalam perusahaan/ organisasinya.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERILAKU TIDAK ETIS DI TEMPAT KERJA
  1. Sasaran penjualan, budget ataupun laba yang tidak realistis
  2. Ketiadaan hubungan/ lack of recognition.
  3. Personal financial worries.
  4. Balancing work and family.
  5. Komunikasi yang buruk
BAGAIMANA ORGANISASI MEMBENTUK PERILAKU ETIS


Struktur lingkungan etis


  • Kesadaran etis (Ethical Awareness). Aturan perilaku yaitu pernyataan formal yang merumuskan bagaimana organisasi berharap dan menuntuk karyawan untuk menyelesaikan masalah-masalah etika.
  • Pertimbangan etis (Ethical Reasoning). Tidak semua dilema etis memiliki jawaban hitan dan putih. Banyak yang berada di wilayah abu-abu sehingga perlu dipilah dan dipilih konsekuensi yang mungkin terjadi. Untuk itu diperlukan pelatihan etika.
  • Tindakan Etis (Ethical Action). Perusahaan membantuk karyawan untuk bertindak etis dengan memberikan penguatan terhadap tindakan etis dan mengeliminir peluang tindakan tidak ets.
  • Kepemimpinan etis (Ethical Leadership). Eksekutif harus menunjukan perilaku etis dalam keputusan dan tindakan mereka agar dapat dijadikan teladan oleh karyawannya.
KLASIFIKASI KEPUTUSAN BISNIS

Diagram keputusan bisnis

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Social responsibility adalah pernerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai nilai yang sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan (BOone & Kurtz, 2002:57). Sosial audit yaitu prosedur formal yang mengidentifikasi dan mengevaluasi seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan masalah sosial seperti konservasi, praktek ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan, dan aktivitas amal (Boone & Kurtz, 2002:58).

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

1. Tanggung jawab terhadap masyarakat umum :
  • Masalah kesehatan masyarakat. Apa yang harus dilakukan dunia bisnis terhadap produk-produk yang secara inheren berbahaya seperti rokok, alkohol, makanan berlemak, senjata api, kendaraan bermotor dan lain lain.
  • Melindungi lingkungan. Apa tanggung jawab bisnis terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh produk atau proses operasi mereka seperti polusi dan memproses ulang bahan-bahan yang telah digunakan. 
  • Mengembangkan kualitas tenaga kerja. Apakah dunia bisnis dapat berkembang dengan SDM yang tidak berkualitas.
  • Filantropi perusahaan mencakup kontribusi dalam bentuk uang, peralatan dan barang, serta dukungan terhadap usaha-usaha sukarela para karyawan dan organisasi sosial.
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan
  • Hak untuk mendapatkan keamanan. Konsumen harus merasa yakin bahwa barang dan jasa yang mereka beli tidak akan melukai dalam penggunaan yang wajar.
  • Hak untuk mendapatkan informasi. Konsumen harus punya akses ke informasi produk yang memadai agar bisa membuat keputusan beli yang bis dipertanggungjawabkan.
  • Hak untuk memilih. Konsumen punya hak untuk memilih barang dan jasa yang benar-benar diinginkan dan dibutuhkannya.
  • Hak untuk didengarkan. Konsumen harus dapat mengekpresikan keluhan secara sah ke pihak yang berkepentingan.
3. Tanggung jawab terhadap karyawan
  • Keamanan lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan/tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal keselamatan fisik para pekerja.
  • Masalah kualitas hidup yaitu jaminan kehidupan yang lebih bervariasi, fleksibel, seimbang, misalnya program cuti keluarga, cuti tahunan.
  • Menjamin kesempatan kerja yang sama yaitu bebas dari diskriminasi.
  • Perlindungan terhadap pelecehan seksual yaitu jaminan terhadap tindakan pelecehan seks di tempat yang tidak bisa diterima dan tidak pantas.
4. Tanggung jawab terhadap invstor dan komunitas keuangan. Tujuan utama bisnis adalah 
    menghasilkan laba bagi para pemegang saham, namun para investor dan komunitas
    keuangan menuntuk agar dunia bisnis bersikap etis dan legal dalam mengelola transaksi 
    keuangan mereka.


PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Prinsip etika bisnis dan prinsip etika profesi ialah prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik tidak bisa dilepaskan dan erat terkait dengan sistem nilai yang dianut di masyarakat. Manurut Sonny Keraf (1998), prinsip prinsip etika bisnis dibagi menjadi 5 bagian :
  • Prinsip otonomi
  • Prinsip kejujuran
  • Prinsip keadilan
  • Prinsip saling menguntungkan
  • Prinsip integritas moral
Kode etik berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi. Prinsip-prinsip etika pada umumnya berlaku bagi semua orang serta kaum profesional. Prinsip-prinsip etika profesi adalah :
  • Prinsip tanggung jawab 
  • Prinsip keadilan
  • Prinsip otonomi
  • Prinsip integritas moral
Dunia bisnis modern mensyaratkan dan menuntuk para pelaku bisnis untuk menjadi orang yang profesional. Profesionalisme merupakan suatu keharusan. Yang sering dilupakan adalah profesionalisme dalam pengertian komitmen pribadi dan moral pada profesi tersebut. Bisnis bukanlah  merupakan profesi jika bisnis dianggap sebagai pekerjaan kotor. 
Apakah bisnis dapat menjadi profesi yang luhur ? inilah dua pandangan dan penghayatan yang berbeda mengenai pekerjaan dan kegiatan bisnis yang dianut oleh para pelaku bisnis :
  • Pandangan praktis realistis. Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut memproduksi, menjual, dan membeli barang dan jasa untuk mendapat keuntungan (pandangan aliran ekonomi klasik Adam Smith dan pandangan ekonomi neo-klasik Milton Friedman).
  • Pandangan ideal. Menurut pandangan ini, bisnis tidak lain adalah suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut produksi, menjual, dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Keuntungan hanyalah dilihat sebagai konsekuensi logis dalam kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis merupakan perwujudan hakikat sosial manusia saling membutuhkan satu sama lain. Salah satu upaya untuk membangun bisnis sebagai profesi yang baik dan luhur adalah dengan cara membentuk, mendukung, dan memperkuat organisasi profesi.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar