Minggu, 21 Desember 2014

MEMBUKA PASAR EKSPOR

Problema Ekspor

Barang-barang  yang diperdaganggkan ke luar negeri atau di ekspor terdiri dari bermacam-macam jenis hasil bumi seperti karet, kopi, lada, rotan, damar, kayu, gaplek, tapioka. Kita mengetahui bahwa masalah ekspor itu bukanlah persoalan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai ujung suatu kegiatan ekonomi yang menyangkut bidang yyang amat luas atau dapat dikatakan hanya sebagai salah satu dari satu mata rantai aktivitas perekonomian pada umumnya. Hasil bumi sebagian dihasilkan oleh perkebunan milik pemerintah maupun swasta, sebagian lagi oleh petani-petani kecil yang bertebaran diseuruh tanah air.
Taraf  yang sudah dihadapkan pada dua masalah pokok :
Masalah pengumpulan
Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri, bagaimana caranya mengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil dan dari produsen yang tersebar itu.
  • Masalah angkutan darat

Bidang prasarana ekonomi kita memang belum sempurna, sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dalam usaha ke arah perbaikan dalam bidang lain bahwa belum semua tempat didesa kita mempunyai jaringan perhubungan darat yang dapat dilalui kendaraan bermotor, sehingga pemikiran mengenai jenis alat pengangkutan yang akan dipakai untuk usaha pengumpulan merupakan persoalan tersendiri. Penemuan suatu masalah baru yaitu :
  •  Masalah pembiayaan rupiah ( Rupiah Financing )

Persoalan pembiayaan merupakan persoalan yang penting, apakah keuangan sendiri dari setiap pengusaha cukup kuat untuk membiayainya, ataukah tidak perlu bantuan dari bank-bank pemerintah atau badan keuangan lainnya.
  • Masalah sortasi dan Up-grading ( sorting & Up-grading )

Baik didesa atau dikota pelabuhan barang-barang yang sudah terkumpul harus disimpan dengan baik dan dimasukkan ke dalam karung atau pun peti yang kuat sehingga terhindar dari kemungkinan kerusakan selama dalam penyimpanan  atau selama dalam perjalanan.
  • Masalah pergudangan dan pengepakan ( storage & packing )

Kesimpulannya bahwa masalah ekspor tidak dapat dilepaskan dari masalah dibidang usaha lain, dan persoalan yang timbul pada masing-masing bidang yang lias itu bukanlah soal yang mudah sehingga memerlukan peninjauan dan pemikiran yang lebih mendalam.
  • Masalah pemasaran

Masalah yang dikemukakan di atas menyangkut masalah dalam negeri yang tanggung jawab penanganannya tergantung pada kita sendiri.
  • Package-Deal 

Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi kita terutama dengan Negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade agreement) dengan salah satu Negara.
  • Penyelundupan (Smuggling) 

Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri, tanpa mengindahkan kepentingan masyarakat banyak, apalagi peraturan yang berlaku.

Kurang mampunya kita menaggulangi persoalan yang dapat menimbulkan akibat sbb :

  • Pengiriman barang terlambat ( delay in shipment ) yang mungkin disebabkan oleh :
  • Kesulitan angkutan darat
  • Kesulitan angkutan laut
  • Kesulitan dalam hal peraturan pemerintah
  • Ketidak beresan administrasi perusahaan
  • Barang sama sekali tidak dapat dikirim (non-delivery) yang mungkin disebabkan oleh:
  • Masalah produksi
  • Kesulitan pembiayaan 
  • Kesulitan dalam pengumpulan
  • Persoalan disparatis

Mutu yang tidak sesuai dalam arti kata lebih rendah dari yang telah dimufakati semula (lower grade quality) yang mungkin disebabkan :

  • Masalah sortasi dan Up grading
  • Masalah pergudangan dan pengepakan yang tidak sempurna
  • Kekurangan berat timbangan (shrot weight) yang dapat disebabkan karena : 
  • Kekurangan peralatan pergudangan dan ketidaksempurnaan pengepakan
  • Kericuhan dalam administrasi perusahaan
  • Pengepakan yang tidak memenuhi syarat (improper packing) sebagai akibat dari kurang diperhatikannya syarat-syarat pengepakan barang untuk ekspor.


Keterlambatan dalam pengiriman shipping documents (unsmoothly flow of documents) yang disebabkan oleh :

  • Ketidakberesan dalam administrasi perusahaan 
  • Birokratisme dalam pelaksanaan prosedur dan peraturan pemerintah


Aneka Cara Ekspor :

  • Ekspor Biasa

Dalam hal ini barang dikirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri.

  • Barter

Yang dimaksud dengan barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri.

  • Konsinyasi

Yang dimaksud dengan konsinyasi adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk dijual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa.

Penyelundupan  dapat dibagi dalam garis besarnya menjadi  2 bagian ,yakni:

  • Yang seluruhnya dilakukan secara illegal,
  • Penyelundupan dministrative yang dilakukan dengan cara membonceng pada prosedur legal. Manipulasi dalam satu mutu barang, kuantum, daalam ongkos angkut, dalam cara  pengepakan barang ekspor dapat di masukkan ke dalam penyelundupan administratif. 

Ada tiga hambatan pokok dalam pemasaran komoditi kita :

  • Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahan, sebagai akibat ekonomi biaya tinggi dan kebiasaan kerja aparatur yang birokratis.
  • Daya saing sering dianggap masalah intern ( Micro ) eksportir padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi pengusaha sendiri-sendiri.
  • Saluran pemasaran tidak berkembang di lluar negeri, karena tidak berkembangnya Wisma Dagang ( Multi Commodity Trader ).


Disimpulkan bahwa persoalan yang menyangkut bidang ekspor sebagai salah satu perdagangan luar negeri akan meliputi bidang aktivitas seperti berikut :

  • Bidang produksi
  • Bidang pengumpulan
  • Bidang sortasi dan Up-grading
  • Bidang angkutan darat
  • Bidang pembiayaan ( keuangan )
  • Bidang pergudangan dan pengepakan
  • Bidang angkutan laut
  • Bidang perasuransian
  • Persoalan prosedur dan peraturan pemerintah
  • Persoalan administrasi perusahaan
  • Prsoalan organisasi produksi dan pemasaran
  • Persoalan khusus disparatis dan subsidi
  • Persoalan pemasaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar